Nama : Adi Liyani Saputra
NIM : 201731235
Kelas : D
Ujian Tengah Semester (UTS)
A. Materi
Daya Pada Rangkaian
RLC
Daya adalah perkalian
antara tegangan yang diberikan dengan hasil arus yang mengalir.
Secara matematis
: P = VI sumber searah atau DC
- Daya
dikatakan positif, ketika arus yang mengalir bernilai positif artinya arus
mengalir dari sumber tegangan menuju rangkaian (transfer energi dari sumber ke
rangkaian )
- Daya
dikatakan negatif, ketika arus yang mengalir bernilai negatif artinya arus
mengalir dari rangkaian menuju sumber tegangan (transfer energi dari rangkaian
ke sumber )
1. Daya
Sesaat
Daya
sesaat adalah daya yang terjadi hanya pada waktu tertentu, yaitu ketika sebuah
komponen mempunyai nilai tegangan dan arus yang mengalir padanya di waktu
tersebut. Daya adalah perkalian antara tegangan yang diberikan dengan hasil
arus yang mengalir.
2. Daya
Rata-Rata
Daya
rata-rata adalah daya yg dihasilkan sebagai integral dari fungsi periodik waktu
terhadap keseluruhan range waktu tertentu dibagi oleh periodenya sendiri. Untuk
melihat hasil daya rata-rata pd setiap komponen pasif yg dilaluinya bisa dengan
menggunakan rumus yang telah kita pelajari pada bab sebelumnya.
3. Daya
Kompleks
Daya Rata β Rata (P)
Daya
ini sebenarnya adalah daya yang dipakai oleh komponen pasif resistor yang
merupakan daya yang terpakai atau terserap. Kalau kita perhatikan supply dari PLN
ke rumah-rumah maka daya yang tercatat pada alat kWH meter adalah daya
rata-rata atau sering disebut juga sebagai daya nyata yang akan dibayarkan oleh
pelanggan.
Simbol : P
Satuan : Watt (W)
Secara
matematis daya rata-rata atau daya nyata merupakan perkalian antara tegangan
efektif, arus efektif, dan koefisien faktor dayanya.
P
= Veff I eff cos 0
Daya Reaktif ( Q )
Daya
ini adalah daya yang muncul diakibatkan oleh komponen pasif diluar resistor
yang merupakan daya rugi-rugi atau daya yang tidak diinginkan. Daya ini
seminimal mungkin dihindari kalaupun bisa diperkecil, walaupun tidak akan
hilang sama sekali dengan cara memperkecil faktor dayanya.
Simbol : Q
Satuan : Volt Ampere Reaktif (VAR)
Secara
matematis daya reaktif merupakan perkalian antara tegangan efektif, arus
efektif, dan nilai sin 0.
Q
= Veff I eff cos 0
Daya Tampak ( S )
Daya
yang sebenarnya disupply oleh PLN, merupakan resultan daya antara daya rata-
rata dan daya reaktif.
Simbol : S
Satuan : Volt Ampere (VA)
Secara
matematis daya tampak merupakan perkalian antara tegangan dan arus efektifnya
S
= Veff I eff
Daya kompleks
Merupakan
gabungan antara daya rata-rata dan daya reaktifnya.
S = P + jQ = Veff I eff
cos 0 + jVeff
I eff sin0 = Veff
I eff
4. Faktor Daya
Faktor daya atau power factor (pf)
merupakan perbandingan daya rata-rata terhadap daya tampak.
5. Segitiga Daya
Hubungan antara daya rata-rata, daya reaktif dan daya
tampak dapat dinyatakan dengan merepresentasikan daya-daya tersebut sebagai
vektor. Daya rata-rata atau daya nyata direpresentasikan sebagai vektor
horisontal. Daya reaktif direpresentasikan sebagai vektor vertikal. Vektor daya
tampak merupakan vektor sisi miring segitiga siku-siku.Representasi ini sering
disebut segitiga daya.
Untuk komponen L :
P = Veff I eff
cos 0
S = Veff I eff
Q = Veff I eff
sin 0
I lagging
terhadap V dimana nilai arus tertinggal sebesar phasa 0 dibandingkan dengan
nilai tegangan.
Untuk komponen C :
P = Veff I eff
cos 0
S = Veff I eff
Q = Veff I eff
cos 0
I leading
terhadap V dimana nilai arus mendahului sebesar phasa 0 dibandingkan dengan nilai tegangan.
B. Contoh
Soal
1. Hukum Ohm
Diketahui nilai tegangan pada suatu
rangkaian sebesar 12 volt dan nilai arus yang terbaca pada amperemeter sebesar
30 mA. Berapakah nilai resistansinya?
Jawab :
Diketahui besar arus :
I = 30 mA = 0.03 A
Dengan menggunakan rumus hukum Ohm,
dapat langsung dicari besar resistansi dengan memakai rumus :
R = V/I
R = 12v / 0.03 A
= 400 ohm
2. Hukum Kirchoff 1
Kuat arus pada R = 1 ohm adalah
Jawab :
I1 + I2 = I3
Persamaan pertama,
-6 + 2I1 + 2I3 = 0
2I1 + 2I3 = 6 β¦. (I)
Persamaan kedua,
-8 + I2 + 2I3 = 0
I2 + 2I3 = 8 β¦ (II)
Substitusikan persamaan hukum pertama ke persamaan (I) dan (II).
2I1 + 2(I1 + I2) = 6
2I1 + 2I1 + 2I2 = 6
4I1 + 2I2 = 6 β¦. (I)
I2 + 2(I1 + I2) = 8
2I1 + 3I2 = 8 β¦. (II)
Eliminasi persamaan (I) dan (II)
4I1 + 2I2 = 6
4I1 + 6I2 = 16
ββββ (-)
-4I2 = -10
I2 = 2.5 A
Tinggal substitusikan untuk mencari I2.
4I1 + 5 = 6
4I1 = 1
I1 = 0.25 A
3. Hukum Kirchoff 2
Besar kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah?
Jawab :
20 β 5I -5I β 12 β 10I = 0
-32 β 20I = 0
-32 = 20I
I = -32 / 20
I = -1,6 A
4. Elemen Aktif
Tentukan v1 pada rangkaian tersebut !

Jawaban :
0=Ξ£ v
+v1 - 10 + 2 + 15 = 0
v1 = -7V
5. Elemen Pasif
a) Resistor
Tentukan nilai Rek pada rangkain tersebut!

Jawaban :
Rs1 = 12 + 4 = 16β¦
Rs1 // 16β¦ β Rp1 = 16x16/16+16 = 8β¦
Rs2 = Rp1 + 7β¦ =+= 8+7= 15β¦
Rs2 // 30β¦ β Rp2 = 15x30/15+30 = 10β¦
Rek = Rp2 + 50β¦ + 15β¦
= 10 + 50 + 15
= 75 β¦
b) Kapasitor
Tentukan Cek pada rangkaian tersebut!

Jawaban :
Cp1 = 10Β΅F + 10Β΅F = 20 Β΅F
Cp1 = 10Β΅F + 10Β΅F = 20 Β΅F
Cs = 20x20/20+20 = 10Β΅F
Cs // 5 Β΅F // 5 Β΅F
β Cek = Cs + 5 Β΅F + 5 Β΅F = 20 Β΅F
c) Induktor
Tentukan nilai Lek !
Jawaban :
Ls1 = 30 mH + 20mH = 50mH
Ls1 // 0 // 25mH β Lp1 = 0mH
Ls2 = Lp1 + 10mH
= 0 + 10 = 10mH
Ls2 // 10mH β Lek = Ls2x10 / Ls2 + 10
Lek = 10x10 / 10+10
= 5mH